Cerita Malam Ini Saat Ramadhan Datang



Hari ini sudah tidak terasa masuk Bulan Ramadhan.
Jatuh pada tanggal 17 Mei 2018 kalender masehi dan 1 Ramadhan 1939 H untuk kalender islam.

Saya beserta keluarga besar mengucapkan mohon maaf apabila ada salah kata dan khilaf yang tidak di sengaja yang pernah saya dan keluarga lakukan.
maka marilah kita saling memaafkan dan menjaga lisan kita untuk keberkahan bulan Ramadhan ini, dan bagi kita semua di golongkan golongan yang di ridhai dan memdapatkan syafaat dari Allah SWT, Amin!!!

Saya baru hari ini bisa nulis karena lama mencari kesibukan yang tidak jelas sebelumnya, hehehe bercanda.
maksudnya kebetulan ada kesibukan lain yang tidak bisa saya tinggalkan juga, jadi baru kali ini punya waktu lebih untuk menulis.

Alhamdulillah..
salam semangat dan sehat selalu buat kalian semua dimanapun itu berada apa lagi buat kalian semua yang menjalankan ibadah puasa bulan ramadhan ini ya.
hari ini saya akan bercerita sedikit  tentang awal puasa ramadhan di keluarga kecil saya ini, dimana baru kali ini kami merasakan bulan puasa tanpa persiapan sama sekali, mulai dari persiapan sahur, jam alarm dan yang paling menariknya lagi adalah dimana kami melakukan sahur puasa pertama ini bagaikan dalam hutan yang tanpa penerangan sama sekali.

Oke saya lanjut ceritanya !!

Dua hari sebelum puasa masuk saya dan istri beserta anak melakukan perjalanan ke Pulau Maratua karena saya dan teman-teman kantor ada kerjaan, kebetulan istri saya mau ikut karena belum pernah ke Pulau Maratua. ( untuk Pulau Maratua nanti saya bahas di blog berikut nya )

Singkat cerita dua hari disana kami pun pulang akhirnya sampai dirumah istirahat sejenak mandi dan bersih-bersih.
sore harinya saya dan istri jalan bawa anak kami untuk keliling sambil menikmati suasana kota di Kabupaten Berau tepatnya di Tanjung Redeb, setelah beberapa lama keliling saya dan istri singgah sejenak di Tepian Teratai tepatnya gerobak Coffe Koe milik seorang teman yang saya kenal di lokasi tersebut. pesan kopi sambil duduk sejenak dan bercerita, serta bercanda dengan teman yang lainnya sampai tidak terasa waktu sangat cepat berlalu, jam tangan saya menunjukkan waktu sudah terasa mulai malam, saya dan istri pamit dengan teman yang lain sambil istri saya menggendong si kecil kemudian saya pergi untuk menyelesaikan pembayaran dan menuju motor yang kami gunakan pada malam itu.

Setelah sampai dirumah kami masih terasa lelah dan langsung cuci muka dan berganti baju langsung masuk kamar untuk beristirahat karena hari ini adalah sahur pertama yang kami laksanakan jangan sampai kesiangan jawabku sama istri. malam itu juga setelah saya masuk kamar kemudian keluar kembali untuk jalan karena terlanjur janji dengan seorang teman di tepian tadi. sampai di tepian sambil pesan kopi kesukaan sambil cerita dan bermain game bersama dengan yang lainnya. tidak terasa sudah larut malam dan hp pun mulai berdering dengan pesan pertama yang masuk :

Istri : "belum pulang pah, dirumah lagi mati lampu dan belum masak ini pah!!
Saya : ya mah, ini lagi siap pulang mah!!

Istri : pah jangan lupa beli token listrik ya
Saya : ya mah nanti papah sempatkan cari, apalagi?

Istri : jangan lupa beli nasi pah, takut listriknya nanti ga hidup!!
Saya : ya mah.!!

Kemudian hp saya simpan, serta pamit bersama teman yang lain.
keliling mencari token listrik tidak ada yang jual karena sudah larut, tak habis pikir saya coba untuk ke ATM untuk melakukan pembelian siapa tahu bisa, ceritaku dalam hati.
sampai di ATM dan coba lakukan pembelian token listrik dan ternyata tidak bisa karena sudah melewati batas waktu cerita dari sacurity yang ada di bank tersebut.
saya coba untuk ke ATM bank lain siapa tahu bisa, setelah beberapa keliling ke beberapa ATM ternyata sama.

Saya kembali jalan untuk mencari nasi buat sahur takut nanti pada habis lagi sahutku dalam hati, setelah membeli nasi saya langsung pulang kerumah.
sampai dirumah suasana terasa gelap dan sunyi, karena token listrik yang sudah habis.
saya coba untuk ambil hp di saku dan membuka beberapa aplikasi yang saya punya, untuk coba melakukan pembelian token listrik, bebrapa saat coba sana coba sini tidak bisa juga, karena memang waktu transaksi listrik ini cuma dibatasi sampai jam 10 malam saja.

Dan akhirnya tidak terasa beberapa saat kemudian suara mesjid terdengar
Sahuuuurrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Sahuuuurrrrrrrrrrrrrrr
Bangun sahurrrrrrrrrrrrrr

Dengan tanpa persiapan tadi kami sekeluarga bangun untuk mempersiapakan segalanya dengan keadaan gelap tanpa lampu, karena lampu charging yang kami punya juga belum terisi daya, habislah kita sahutku dalam hati, sahur tanpa peneranganan, satu-satunya penerangan yang kami punya saat ini hanyalah sebuah hp dan kalian tahu kan senter hp berapa terang sih!!!!!


Inilah cerita saya di awal puasa pertama ini
Seperti pepatah mengatakan bagai ikan yang kehausan dalam laut.
Bagaikan di tinggal dalam hutan padahal di kota yang penuh dengan penerangan.

Ini sebagai bahan evaluasi diri dan buat teman yang lain agar tidak ada yang akan mengalaminya selain kami.

Keep Smile

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan bagi kita semua yang melaksanakannya. Amin



Video!!

Menyusul di Upload ya




Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post